Pengertian Preeklamsia
Preeklamsia merupakan terjadinya peningkatan tekanan darah selama masa
kehamilan. Hal ini berbahaya bagi kehamilan karena ketika tekanan darah
meningkat maka tubuh akan menahan air dan terdapat protein dalam urin. Hal ini
dapat meningkatkan terjadinya keracunan kehamilan yang disebut dengan eklamsia.
Preeklamsia biasanya menyerang ibu yang
baru pertama kali mendapat kehamilan. Mereka yang memiliki riwayat preeklamsia
(saudara / ibu) maka mendapatkan resiko yang sama untuk terkena preeklamsia
pada kehamilannya.
Ibu hamil dengan bayi kembar, ibu hamil
usia remaja dan ibu hamil dengan usia lanjut (diatas 40th) juga berpotensi
untuk terkena preeklamsia pada masa kehamilan. Selain itu ibu yang sebelumnya
telah memiliki penyakit darah tinggi atau penyakit ginjal juga memiliki potensi
terkena preeklamsia pada masa kehamilan.
Jenis Preeklamsia
Preeklamsia dibagi menjadi dua buah yaitu
preeklamsia ringan dan preeklamsia berat. Preeklamsia ringan ditandari dengan
naiknya tekanan darah, retensi air dan kandungan protein dalam urin.
Preeklamsia berat dapat meliputi sakit kepala, pandangan kabur, tidak dapat
melihat cahaya yang terang, kelelahan, mual/muntah, sedikit buang air kecil
(BAK), sakit di perut bagian kanan atas, napas pendek dan cenderung mudah
cedera. Segera hubungi dokter anda bila anda mengalami pandangan kabur, sakit
kepala yang parah, sakit di bagian perut, dan/atau jarang sekali BAK.
Penanganan / Pengobatan Preeklamsia
Preeklamsia pada kehamilan ditangani berdasarkan
umur kehamilan dan berapa tingkat perkembangan janian dalam kandungan. Bila
sudah dekat dengan tanggal perkiraan kelahiran dan bayi telah cukup berkembang
ada kemungkinan dokter segera mengambil tindakan untuk mengeluarkan bayi.
Bila ternyata preeklamsia telah ditemukan
pada usia kehamilan belum cukup bulan maka dokter biasanya memberikan saran
agar ibu banyak beristirahat dan berbaring miring ke kiri agar janin tidak
mindih urat darah. Ibu juga diharapkan dapat memperbanyak minum hingga 8 gelas
air per hari dan mengurangi konsumsi garam untuk menghindari terjadinya
eklamsia (keracunan kehamilan)
Pengobatan pada preeklamsia berat
dilakukan dengan memberikan obat yang berfungsi untuk menekan tekanan darah
hingga bayi cukup bulan untuk dilahirkan.
Penyebab preeklampsia dan eklampsia
Sampai saat ini belum diketahui secara
pasti penyebab dari kelainan ini, namun penelitian menyebutkan ada beberapa
faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Faktor
faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran darah ke
rahim.
faktor resiko terjadinya preeklampsia
Preeklampsia umumnya terjadi pada
kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita
diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah :
- Riwayat kencing
manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis
- Riwayat tekanan
darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.
- Kegemukan.
- Riwayat
mengalami preeklampsia sebelumnya.
- Riwayat
preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
- Mengandung lebih
dari satu orang bayi.
gejala preeklampsia
Selain bengkak pada kaki dan tangan, protein pada urine dan
tekanan darah tinggi, gejala preeklampsia yang patut diwaspadai adalah :
- Sakit kepala
yang berat.
- Berat badan yang
meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan dalam tubuh.
- Nyeri perut.
- Penurunan
produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali.
- Perubahan pada
refleks.
- Mual dan muntah
yang berlebihan
- Ada darah pada
air kencing.
- Pusing.
Efek preeklampsia pada bayi
Preeklampsia dapat menyebabkan gangguan peredaran darah
pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan
relatif kecil. Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan
komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar,
epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.
Cara mengobati preeklampsia dan eklampsia
Pengobatan preeklampsia dan
eklampsia adalah kelahiran bayi.
Preeklampsia ringan (tekanan darah diatas 140/90 yang terjadi pada umur
kehamilan 20 minggu yang mana wanita tersebut belum pernah mengalami hipertensi
sebelumnya) dapat dilakukan observasi di rumah atau di rumah sakit terggantung
kondisi umum pasien.
Jika umur bayi masih prematur, maka
diusahakan keadaan umum pasien dijaga sampai bayi siap dilahirkan. Proses
kelahiran sebaiknya dilakukan di rumah sakit dibawah pengawasan ketat dokter
spesialis kebidanan. Jika umur bayi sudah cukup, maka sebaiknya segera
dilahirkan baik secara induksi (dirangsang) atau operasi.
Untuk preeklampsia berat lebih baik
dilakukan perawatan intensif di rumah sakit guna menjaga kondisi ibu dan bayi
yang ada di dalam kandungannya.
"thanks ya udah mampir, semOga materi tsb bermanfaat u? anda yg meLihat .
ditunggu atuw Coment.nya :)