MAKALAH
KEBUTUHAN PSIKOLOGI PADA IBU
HAMIL
TM I, II, & III
( SUPPORT TENAGA KESEHATAN)
ASKEB HAMIL
Dosen : Zulfa Rufaida, S.Keb,.Bd
Di susun Oleh :
Kelas A smt 2
KELOMPOK
20 .
1. LINGGA
MAHARANI (1211010022)
2. LUTFIANA
DWI SETYARINI (1211010023)
PRODI
D3 KEBIDANAN
POLTEKKES MAJAPAHIT
MOJOKERTO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi
kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“SUPPORT TENAGA KESEHATAN”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “ASKEB HAMIL”.
Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya
kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah,
Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penulis,
DAFTAR ISI
COVER .... i
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI .... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang............................................................................... 1
1.2
Tujuan
Masalah.............................................................................. 1
1.3
Rumusan
Masalah.......................................................................... 1
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
2.2
Dukungan Atau Support Dari Tenaga Kesehatan......................... 4
BAB
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................... 8
3.2 Saran.............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.4
LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga
yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama
kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh
karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama
suami.
Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa kehamilannya.
1.5 TUJUAN
MASALAH
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah :
“Untuk
menjelaskan tentang Support
dari tenaga kesehatan pada ibu hamil”.
1.6 RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu :
.
Bentuk dukungan tenaga kesehatan yang bagaimana yang
perlu diberikan pada ibu hamil?
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
TRIMESTER I
Sekarang
wanita merasa sedang hamil dan perasaannya pun bisa menyenangkan atau tidak
menyenangkan. Hal ini dipengaruhi oleh keluhan umum seperti lelah, lemah, mual,
sering buang air kecil, membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering
kali membenci kehamilannya perubahan emosi yang sering terjadi adalah mudah
menangis, mudah tersinggung, kecewa penolakan, dan gelisah serta seringkali
biasanya pada awal kehamilan ia berharap untuk tidak hamil.
Pada
trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu mencari
tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. ibu sering
merasa ambivalen, bingung, sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak, sedih,
gelisah. Kegelisahan timbul karena adanya perasaan takut, takut abortus atau
kehamilan dengan penyulit, kematian bayi, kematian saat persalinan, takut rumah
sakit, dan lain-lain. Perasaan takut ini hendaknya diekspresikan sehingga dapat
menambah pengetahuan ibu dan banyak orang yang membantu dan member perhatian.
Oleh karena itu sangat penting adanya keberanian wanita untuk komunikasi baik
dengan pasangan, keluarga meupun bidan.
Sumber
kegelisahan lainnya adalah aktivitas seks dan relasi dengan suami. Wanita
merasa tidak mempunyai daya tarik, kurang atraktif adanya perubahan fisik
sehingga menjadi tidak percaya diri. Kebanyakan wanita mengalami penurunan
libido pada periode ini. Keadaan ini membutuhkan adanya komunikasi yang terbuka
dan jujur dengan suami. Perubahan psikologi ini menurun pada trimester 2 dan
meningkat kembali pada saat mendekati persalinan.
Kegelisahan
sering dibarengi dengan mimpi buruk, firasat dan hal ini sangat mengganggu. Dengan
meningkatnya pengetahuan dan pemahaman akan kehamilan, bahaya/risiko,komitmen
untuk menjadi orang tua, pengalaman hamil akan membuat wanita menjadi siap.
Perasaan ambivalen akan berkurang pada akhir trimester 1 ketika wanita sudah
menerima/ menyadari bahwa dirinya hamil dan didukung oleh perasaan aman untuk
mengekspresikan perasaannya.
Reaksi
pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah
timbulnya perasaan bangga atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan pencari
nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah akan sangat memperhatikan keadaan ibu
yang sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut mencederai
janin.
TRIMESTER II
Periode ini
sering disebut periode sehat (radian health) ibu sudah bebas dari
ketidaknyamanan. Selama periode ini wanita sudah mengharapkan bayi. Dengan adanya
gerakan janin, rahim yang semakin membesar, terlihatnya gerakan bayi saat di
USG semakin meyakinkan dia bahwa bayinya ada dan dia sedang hamil. Ibu
menyadari bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya oleh karena
itu sekarang ia lebih fokus memperhatikan bayinya. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
konstruktif. Sebelum adanya gerakan janin ia berusaha terlihat sebagai ibu yang
baik, dan dengan adanya gerakan janinia menyadari identitasnya sebagai ibu. Hal
ini menimbulkan perubahan yang baik seperti kontak sosial meningkat dengan
wanita hamil lainnya, adanya gelar calon ibu baru, ketertarikannya pada
kehamilan dan persalinan serta persiapan untuk menjadi peran baru.
Kebanyakan
wanita mempunyai libido yang meningkat dibandingkan trimester I, hal ini
terjadi karena ketidaknyamanan berkurang, ukuran perut tidak begitu besar.
TRIMESTER
III
Periode ini
sering disebut priode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda-tanda persalinan. Perhatian
ibu berfokur pada bayinya, gerakan janin dan membesarnya uterus mengingatkan
pada bayinya. Sehingga ibu selalu waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya,
cedera dan akan menghindari orang/hal/benda yang dianggapnya membahayakan
bayinya. Persiapan aktif dilakukan untuk menyambut kelahiran bayinya,
membuat baju, menata kamar bayi, membayangkan mengasuh/merawat bayi,
menduga-duga akan jenis kelaminnya dan rupa bayinya.
Pada
trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan dirinya,
bayinya, kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan, dan ibu tidak
akan pernah tahu kapan ia akan melahirkan. Ketidaknyamanan pada trimester ini
meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan,
malas dan mudah tersinggung serta merasa menyulitkan. Disamping itu ibu merasa
sedih akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang akan
diterimanya selama hamil, disinilah ibu memerlukan keterangan, dukungan dari
suami, bidan dan keluarganya.
Masa ini
disebut juga masa krusial/penuh kemelut untuk beberapa wanita
karena ada kritis identitas, karena mereka mulai berhenti bekerja, kehilangan
kontak dengan teman, kolega (Oakley, dalam Sweet,1999). Mereka merasa kesepian
dan terisolasidi rumah. Wanita mempunyai banyak kekhawatiran seperti tidakan
meedikalisasi saat persalinan, perubahan body image merasa kehamilannya sangat
berat, tidak praktis, kurang atraktif, takut kehilangan pasangan. Bidan harus
mampu mengkaji dengan teliti/hati-hati sejumlah stres yang dialami ibu hamil,
mampu menilai kemampuan coping dan memberikan dukungan.
2.2
DUKUNGAN ATAU SUPPORT DARI TENAGA KESEHATAN
A. Pentingnya
dukungan selama kehamilan
Dukungan selama masa kehamilan
sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang
terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan
merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang orang
terdekat.
Penelitian Werner (2001) menyebutkan bahwa perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada wanita hamil meningkatkan dependency need/ kebutuhan. Penelitian tersebut juga menunjukan kebutuhan akan perhatian yang lebih besar, keinginan memastikan bahwa bantuan yang dibutuhkan telah tersedia dan keinginan akan keterlibatan teman dan keluarga.
Hal ini diperkuat dengan penelitian Marks & Kumar (2001) yang menunjukan bahwa kecemasan yang dialami oleh wanita hamil lebih banyak terdapat pada mereka yang kurang mendapat dukungan sosial.
B. Dukungan yang diperlukan oleh ibu
hamil
Dukungan/ support yang diperlukan oleh ibu hamil
dapat berasal dari keluarga dan tenaga kesehatan.
C. Support dari bidan kepada ibu hamil
Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral
bagi klien dalam menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis, meyakinkan
bahwa klien dapat menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya
adalah sesuatu yang normal. Bidan harus bekerja sama dan membangun hubungan
yang baik dengan klien agar terjalin hubungan yang terbuka antara bidan dan
klien. Keterbukaan ini akan mempermudah bidan memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi klien.
Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil yaitu
mempelajari keadaan lingkungan ibu hamil. Ibu hamil yang selalu memikirkan
mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan
depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan
pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah
dalam melakukan asuhan kebidanan
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya.
Bidan dapat membagi pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri atau
menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu membayangkan bagaimana
cara mereka sendiri untuk menyelesaikan dan menghadapi permasalahannya. Bidan
memperkuat pengaruh yang positif misalnya dengan memberikan dukungan mental dan
penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
Bidan juga berperan sebagai pendidik, bidan yang
memutuskan apa yang harus diberitahukan kepada klien dalam menghadapi
kehamilannya dan agar selalu waspada terhadap setiap perubahan yang terjadi,
perilakunya dan bagaimana menghadapi permasalahan yang timbul akibat
kehamilannya.
Dalam memberikan informasi dan pendidikan kesehatan,
bidan mengurangi pengaruh yang negatif misalnya kecemasan dan ketakutan yang
sering ditimbulkan oleh cerita cerita yang menakutkan mengenai kehamilan dan
persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan
mengenai proses kehamilan dan persalinan. Bidan mengajarkan dan menganjurkan
latihan fisik seperi senam hamil untuk memperkuat otot otot dasar panggul.
Pada trimester pertama, tenaga kesehatan dapat memberi
dukungan dengan menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi
padanya adalah sesuatu yang sangat normal, sebagian besar wanita merasakan hal
yang serupa pada trimester pertama. Membantu ibu untuk memahami setiap
perubahan yang terjadi padanya baik fisik maupun psikologis . Yakinkan bahwa
kebanyakan ibu akan merasa lebih baik dan berbahagia pada trimester kedua.
Pada trimester ke dua, ibu sudah mulai merasa lebih
sehat dan menginginkan kehamilannya sehingga petugas kesehatan dapat memberikan
dukungan dengan mengajarkan kepada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda
tanda bahaya, rencana kelahiran dan kegawatdaruratan, karena saat ini merupakan
waktu dan kesempatan yang paling tepat.
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan
waspada, sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Kewaspadaan ibu terhadap timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan
meningkat .Pada trimester ini, petugas kesehatan dapat memberikan dukungan
dengan memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan ibu adalah normal,
Membicarakan lagi dengan ibu bagaimana tanda tanda persalinan yang sebenarnya
dan menenangkan ibu.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
1. Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil.
2.
Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam
menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis
3.
Dalam memberikan support kepada ibu hamil, bidan juga berperan sebagai
fasilitator dan pendidik
3.2 SARAN
Sebagai tenaga kesehatan hendaknya kita senantiasa memberikan dukungan/ support kepada setiap ibu hamil agar supaya mereka dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang mereka alami dan dapat memperoleh dukungan moral yang dapat membuat mereka lebih nyaman dalam menjalani kehamilannya
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk.
2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Graha Ilmu; Yogyakarta.
Bryar. Rosamund.
2008. Teori Praktik Kebidanan. Jakarta; EGC
Henderson,
Christine, Kathleen Jones. 2005. Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta; EGC.
Kusmiyati, Yuni.
Dan Heni puji Wahyuningsih. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta; Fitramaya.
Rukiah, Ai
yeyen. Dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM.
Salmah. dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta; EGC
Salmah. dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta; EGC
1 komentar:
saya izin menggunakan makalah ini sebagai acuan pembuatan makalah saya ya.. terimakasih
Posting Komentar